Tuesday, April 5, 2011

Seri Pelajaran Ibadah Praktis Dzikir Bada Shalat

·

Bacaan dan Do’a Sesudah Shalat
Dzikir (do'a) yang sesuai sunnah lebih baik dari pada dzikir yang dipakai ahli bid'ah. Dzikir yang ajarkan Rasulullah lebih sederhana dari pada dzikir yang ajarkan oleh ahli bid'ah. Dan tentu saja itu sangat memberatkan kaum muslimin dengan berbagai macam aliran bacaan dzikir. Yang pada akhirnya mereka telah membuat kerusakan dalam agama ini (dinul Islam). Padahal semua tata cara ibadah sudah di ajarkan oleh Rasulullah terhadap para sahabat ridhwanullah alaihim ajmain.  

Berikut bacaan dzikir setelah  shalat dan dibaca sirr (tidak di keraskan).
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (ثلاثا)
Pertama baca Istigfar 3x, kemudian membaca : 
 اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.

Artinya : “Aku minta ampun kepada Allah,” (dibaca tiga kali). Lantas membaca: “Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan”. [HR. Muslim 1/414]
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
Artinya : “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan”. [HR. Al-Bukhari 1/255 dan Muslim 1/414] 
Kemudian membaca Subhanallah, 33x, al Hamdulillah 33x dan Allah Akbar 33x. Di akhiri dengan kalimat Lailahallah ..... dst. [HR. Muslim 1/418]

Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu). [HR. Abu Dawud 2/86, An-Nasai 3/68]

Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu). [HR. An-Nasai dalam Amalul Yaum wal Lailah No. 100 dan Ibnus Sinni no. 121, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ 5/329 dan Silsilah Hadits Shahih, 2/697 no. 972]


لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. (10× بعد صلاة المغرب والصبح)
Artinya : “Tiada Tuhan (yang berhak disem-bah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala puja. Dia-lah yang menghi-dupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu”.  Dibaca sepuluh kali setiap sesudah shalat Maghrib dan Subuh.  [HR. At-Tirmidzi 5/515, Ahmad 4/227]

0 comments:

Blog Archive